• Rencana-Mu adalah sebaik-baiknya perjalanan

    A
    wal Maret 2019 saya di terima sebagai dosen di salah satu kampus bonafit di lampung. Perjalanan panjang hingga akhirnya saya menetapkan pilihan mengabdi di kota ini, Bandar Lampung. Selain pulang kampung, next time mungkin akan saya ceritakan alasannya.

    Sebagai tenaga kerja baru dan mengawali karir sebagai dosen, saya fokus pada tugas pokok saya “Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM)”. Di tahun-tahun awal saya belajar banyak terkait dunia perdosenan, antusias dan penuh semangat, hingga ambisius mengejar profesor di usia muda.

    Saya sangat menikmati pekerjaan saya. Saya belajar banyak terkait metode perkuliahan yang saya anggap efektif untuk di terapkan di kelas, Alhamdulillah sampai Allah percayakan kepada saya untuk mendapatkan penghargaan dosen terbaik ke 3 tingkat internal kampus. Saya juga belajar memperbaiki kualitas penelitian saya, belajar menjadi narasumber di berbagai kegiatan PkM, belajar memimpin di beberapa kepanitiaan dan menjadi supervisor pemebalajaran hingga banyak terlibat di berbagai kegiatan kampus. Alhamdulillah kampus memberikan wadah kepada saya untuk terus berkembang.

    Sembari menggarap pekerjaan dan aktivitas sebagai dosen, saya juga telah membersiapkan segala persyaratan untuk apply beberapa beasiswa dan kampus untuk sekolah doktoral. Saya pikir, melanjutkan strata tiga di usia produktif itu jauh lebih baik. Harapannya sih di usia 35 tahun sudah bergelar doktor.. Aamiin.

    Namun, Allah punya rencana lain, awal 2021 terbitlah SK pengangkatan jabatan sebagai kepala program studi. Alih-alih butuh penyegaran di lingkungan akademik dan dianggap dapat memimpin, akhirnya saya kudu menjalani amanah baru ini. Sempat drob berjibaku dengan diri sendiri, menerima hal yang sebenarnya tidak pernah saya harapkan. Selain amanah baru ini cukup berat, hal ini pula akan menghambat keberangkatan saya untuk sekolah.

    Beratnya dan sekaligus keseruan hingga bisa “iklas” menjalani jabatan ini mungkin akan saya ceritakan di lain kesempatan. Perjalanan yang membuat saya sedikit memberikan jeda “rebahan di mobil setiap jam istirahat” memutar lagu Hindia berjudul Secukupnya Kapan terakhir kali kamu dapat tertidur tenang, Tak perlu memikirkan tentang apa yang akan datang di esok hari sedikit membuat otot-otot di badan menjadi rileks.

    Allah, semua kupasrahkan pada-Mu, rencana-Mu adalah sebaik-baiknya perjalanan. Mohon dekap aku selalu dalam lindungan dan keridhoan-Mu. Terimkasih mengajarkan ku banyak hal.

    Sekian, Saya mau lanjut garap akreditasi, beberapa hari lagi mau asesmen lapangan. Salam perjuangan dan perubahan menjadi lebih baik :D

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Flickr Widget

Random Posts

Recent Posts

Facebook

Recent

Comments

Blogroll

About

Cari Blog Ini

Facebook

Business

About Me

Foto Saya
Bandar Lampung, Lampung, Indonesia

Pengikut

Powered By Blogger

BTemplates.com

Random Posts

Advertising

Facebook

Popular Posts