• KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (WESEL BAYAR JANGKA PANJANG)



    MATAKULIAH: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II
    KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
    (BAGIAN 2 WESEL BAYAR JANGKA PANJANG)

    Perbedaan antara wesel bayar lancar dan wesel bayar jangka panjang terletak pada tanggal jatuh temponya. Wesel bayar jangka pendek diharapkan akan dibayar dalam jangka satu tahun atau satu siklus operasi, mana yang lebih lama. Wesel bayar jangka panjang memiliki substansi yang sama seperti obligasi dimana keduanya mempunyai tanggal jatuh tempo yang tetap dan suku bunga ditetapkan atau implisit.
    Akuntansi untuk wesel dan obligasi sangat mirip. Seperti obligasi, wesel juga dinilai pada nilai sekarang dari arus kas bunga dan pokok masa depan, di mana setiap premi dan diskonto diamortisasi dengan cara yang sama selama umur wesel tersebut.

    A.    WESEL DITERBITKAN PADA NILAI NOMINAL

    Pengakuan wesel senilai 10.000 berjangka waktu 3 tahun, yang diterbitkan pada nilai nominal oleh scandinavian import kepada bigelow corp. dalam transaksi ini, suku bunga ditetapkan dan suku bunga efektif keduanya adalah 10%. Karena nilai sekarang wesel sama dengan nilai nominalnya, yaitu 10.000 maka tidak ada premi atau diskonto yang diakui. Penerbitan wesel akan dicatat oleh scandinavian imports sebagai berikut:
    Kas                                                      10.000
                Wesel bayar                                         10.000
    Scandinavian Imports akan mengakui bunga yang terjadi setiap tahun sebagai berikut:
    Beban bunga                                       1.000
                Kas                                                      1.000

    B.     WESEL TIDAK DITERBITKAN PADA NILAI NOMINAL

    1.      Wesel dengan bunga nol
    Jika wesel berbunga nol atau tanpa bunga semata-mata untuk kas, maka nilai sekarangnya diukur dengan kas yang diterima. Suku bunga implisit adalah suku bunga yang menyamakan kas yang dibayar dengan jumlah yang diterima di masa depan. Selisih antar jumlah nominal dan nilai sekarang (kas yang diterima) dicatat sebagai diskonto dan amortisasi ke beban bunga selama umur wesel tersebut.

    2.      Wesel bunga
    Apabila nilai sekarang melebihi nominal, maka wesel tersebut dipertukarkan dengan premi. Premi atas wesel bayar dicatat sebagai kredit dan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif selama umur wesel tersebut sebagai pengurang tahunan atas jumlah beban bunga yang diakui.
      
    C.    WESEL BAYAR DALAM SITUASI KHUSUS

    1.      Wesel diterbitkan untuk properti, barang, dan jasa
    Terkadang, perusahaan menukarkan properti, barang, atau jasa dengan wesel bayar. Apabila instrumen hutang tersebut dipertukarkan dengan properti, barang atau jasa dalam suatu transaksi pertukaran istimewa, maka suku bunga ditetapkan dianggap layak kecuali jika:
    • Tidak ada suku bunga ditetapkan
    • Suku bunga yang ditetapkan tidak layak
    • Jumlah nominal yang ditetapkan dari instrumen hutang itu secara material berbeda dengan harga jual tunai berjalan atas barang yang sama atau serupa atau dari nilai pasar berjalan instrumen hutang itu.
    2.      Pilihan suku bunga
    Dalam transaksi wesel, suku bunga pasar atau suku bunga efektif itu nyata atau dapat ditentukan oleh faktor lain yang terlibat dalam pertukaran, seperti nilai pasar wajar dari apa yang diberikan atau diterima. Namun, jika sebuah perusahaan tidak dapat menentukan nilai wajar properti, barang, jasa, atau hak lain, dan jika wesel tersebut tidak mempunyai pasar yang siap menampungnya, masalah penentuan nilai sekarang wesel tersebut lebih sulit. Untuk memperkirakan nilai sekarang sebuah wesel dalam kondisi seperti itu, perusahaan harus memperkirakan suku bunga penerapan yang mungkin berbeda dengan suku bunga yang ditetapkan. Proses penaksiran suku bunga ini disebut sebagai pengaitan, dan suku bunga yang dihasilkan disebut sebagai suku bunga terkait.

    D.    WESEL BAYAR HIPOTIK

         Wesel bayar hipotik adalah wesel promes yang dijamin dengan suatu dokumen yang disebut hipotik yan g menggadaikan hak atas properti sebagai jaminan pinjaman. Wesel bayar hipotik lebih sering digunakan oleh perusahaan perorangan dan persekutuan dari korporasi. (korporasi biasanya mendapatkan terbitan obligasi yang lebih menguntungkan dalam mendapatkan pinjaman berjumlah besar).


    (BAGIAN 3 PELAPORAN DAN ANALISIS HUTANG JANGKA PANJANG)

    Pelaporan hutang jangka panjang merupakan salah satu bidang yang paling kontroversial dalam pelaporan keuangan. Karena hutang jangka panjang mempunyai dampak yang signifikan terhadap arus kas perusahaan, maka persyaratan pelaporan harus substantif dan informatif.

    A.    PEMBAYARAN DI LUAR NERACA

    Pembayaran diluar neraca adalah suatu upaya untuk meminjam uang dengan cara sedemikian rupa sehingga kewajiban tidak tercatat. Ini merupakan masalah yang sangat penting.
    • Berbagai bentuk
    a.       Anak perusahaan yang tidak terkonsolidasi
    b.      Entitas dengan tujuan khusus atau special purpose entity (SPE)
    c.       Lease operasi

    • Dasar pemikiran
           Mengapa perusahaan berusaha mengadakan perjanjian pembiayaan diluar neraca. Alasannya adalah:
    a.       banyak yang berpendapat bahwa peniadaan hutang akan mempertimbangkan mutu neraca dan memungkinkan kredit diperoleh dengan lebih cepat serta dengan biaya yang lebih ringan.
    b.      Ketentuan pinjaman seringkali menetapkan pembatasan atas jumlah hutang yang dapat dimiliki. Pembiayaan diluar neraca digunakan karena komitmen jenis ini mungkin tidak diikutkan dalam perhitungan pembatasan kredit atau hutang.
    c.       Dikemukakan oleh beberapa pihak bahwa sisi aktiva dari neraca dinyatakan terlalu rendah.

    B.     PENYAJIAN DAN ANALISIS HUTANG JANGKA PANJANG

    1.      Penyajian hutang jangka panjang
    Perusahaan yang mempunyai banyak terbitan hutang jangka panjang dalam jumlah besar sering kali hanya melaporkan satu akun dalam neraca dan mendukungnya dengan komentar serta sekdul dalam catatan yang menyertainya. Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun harus dilaporkan sebagai kewajiaban lancar, kecuali kalau penarikan itu dipenuhi dengan aktiva selain aktiva lancar.

    2.      Analisis hutang jangka panjang
    Pemegang saham dan kreditor jangka panjang berkepentingan dengan solvensi jangka panjang perusahaan, terutama kemampuannya membayar bunga yang akan jatuh tempo dan melunasi nilai nominal hutangnya pada saat jatuh tempo.
    • Rasio hutang terhadap total aktiva: Mengukur persentase total aktiva yang disediakan oleh kreditor. Perhitungan ini ditunjukkan pada rumus berikut dengan membagi total hutang (baik kewajiban jangka panjang maupun jangka pendek) dengan total aktiva.
    • Rasio berapa kali bunga dihasilkan: Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar bunga ketika jatuh tempo. Hal tersebut dihitung dengan membagi laba sebelum beban bunga dan pajak penghasilan dengan beban bunga.
     
    REFERENSI:
    Donald E. Kieso, Jerry J, Weygandt, Terry D. Warfield. 2008. Akuntansi Intermediate. Edisi 12. Jakarta: Erlangga
     
  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Flickr Widget

Random Posts

Recent Posts

Facebook

Recent

Comments

Blogroll

About

Cari Blog Ini

Facebook

Business

About Me

Foto Saya
Bandar Lampung, Lampung, Indonesia

Pengikut

Powered By Blogger

BTemplates.com

Random Posts

Advertising

Facebook

Popular Posts