MATAKULIAH: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II
“AKTIVA TAK BERWUJUD"
A.
MASALAH AKTIVA TAK BERWUJUD
1. Karakteristik
Aktiva tak berwujud memiliki dua karakteristik:
a. Kurang memiliki eksistensi fisik. Tidak
seperti aktiva berwujud seperti properti, pabrik, dan peralatan, aktiva tak
berwujud memperoleh nilai dari hak dan keistimewaan atau privilege yang
diberikan kepada perusahaan yang menggunakannya.
b. Bukan merupakan instrumen keuangan. Aktiva
seperti deposito bank, piutang usaha, dan investasi jangka panjang dalam
obligasi serta saham tidak memiliki substansi fisik, tetapi tidak
diklasifikasikan sebagai aktiva tak berwujud. Aktiva ini merupakan instrumen
keuangan dan menghasilkan nilainya dari hak (klaim) untuk menerima kas atau
ekuivalen kas dimasa depan.
2. Penilaian
a. Aktiva tak berwujud yang dibeli
Aktiva tak berwujud yang
dibeli dari pihak lain dicatat pada biaya. Biaya ini termasuk semua biaya
akuisisi dan pengeluaran yang diperlukan untuk membuat aktiva tak berwujud
tersebut siap digunakan sebagaimana dimaksudkan.
b. Aktiva tak berwujud yang dibuat secara
internal.
Di bebankan ketika terjadi,
maka hanya biaya internal yang dikapitalisasi yang merupakan biaya langsung
yang dikeluarkan dalam memperoleh aktiva tak berwujud, seperti biaya
hukum.
3. Amortisasi aktiva tak berwujud
a. Aktiva tak berwujud yang mempunyai
umur manfaat terbatas.
Umur manfaat ini harus
mencerminkan periode-periode dimana aktiva-aktiva ini berkontribusi pada arus
kas. Walt Disney mempertimbangkan faktor-faktor dibawah ini untuk menentukan
umur manfaat:
- Perkiraan penggunaan aktiva ini oleh perusahaan.
- Perkiraan umur manfaat aktiva yang lain atau kelompok aktiva yang lain yang terkait dengan umur manfaat aktiva tak berwujud itu (misal hal lease atas tanah studio).
- Persyaratan hukum, undang-undang, atau kontrak yang dapat memperbaharui atau memperpanjang umur hukum atau umur kontrak aktiva tersebut tanpa biaya besar.
- Dampak dari keusangan, permintaan, persaingan, dan faktor-faktor ekonomi yang lain.
- Tingkat beban pemeliharaan yang diperlukan untuk mendapatkan arus kas yang diharapkan dari aktiva tersebut.
b.
Aktiva tak berwujud dengan umur manfaat yang tak terbatas
Jika tidak ada faktor hukum, perundangan, kontrak, persaingan, atau
faktor-faktor lain yang membatasi umur manfaat dari sebuah aktiva tak berwujud,
maka umur manfaatnya tidak terbatas. Tidak terbatas berarti bahwa tidak ada
batas yang dapat diperkirakan dalam periode waktu dimana aktiva tersebut dapat
memberikan arus kas. Aktiva dengan umur manfaat yang tak terbatas tidak
diamortisasi.
B.
JENIS-JENIS AKTIVA TAK BERWUJUD
1. Aktiva tak berwujud yang terkait dengan
pemasaran.
Aktiva tak berwujud yang
berkaitan dengan pemasaran terutama digunakan dalam pemasaran atau promosi
produk atau jasa. Contoh, merek dagang atau nama dagang, susunan dewan redaksi
di surat kabar, nama domain internet, dan perjanjian non persaingan.
2. Aktiva tak berwujud yang terkait dengan
pelanggan.
Dihasilkan dari interaksi dengan
pihak luar. Contoh, daftar pelanggan, catatan pesanan atau catatan produksi,
dan hubungan dengan pelanggan terkait kontrak maupun yang tidak.
3. Aktiva tak berwujud yang berhubungan dengan
seni.
Termasuk hak kepemilikan naskah
drama, karya sastra, karya musik, gambar-gambar, foto, dan materi video dan
audiovisual. Hak cipta melindungi hak kepemilikan ini.
4. Aktiva tak berwujud yang berhubungan dengan
kontrak.
Merupakan nilai dari hak
yang muncul dari perjanjian kontrak. Contoh, waralaba yaitu perjanjian lisensi,
ijin bangun, hak siaran, dan kontrak jasa atau pasokan. Bentuk umum dari aktiva
tak berwujud yang berhubungan dengan kontrak adalah waralaba (franchise).
5. Aktiva tak berwujud yang berhubungan dengan
teknologi.
Berkaitan dengan inovasi atau
kemajuan teknologi. Contoh, teknologi yang dipatenkan dan rahasia dagang. Paten
memberikan kepada pemegangnya hak eksklusif untuk menggunakan, membuat dan
menjual suatu produk atau proses selama periode 20 tahun tanpa campur tangan
atau pelanggaran dari pihak lain.
6. Goodwill
a. Pencatatan goodwill.
Goodwill yang diciptakan
secara internal. Goodwill yang dihasilkan secara internal tidak boleh
dikapitalisasi dalam akun. Goodwill adalah sisa kelebihan biaya atas nilai
wajar aktiva bersih yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi.
b. Penghapusan goodwill.
Perusahaan hanya menyesuaikan
nilai tercatat ketika goodwill mengalami penurunan nilai.
c. Goodwill negatif-badwill.
Sering disebut secara tidak
tepat sebagai badwill atau pembelian bersaing, muncul ketika nilai pasar wajar
aktiva yang diperoleh lebih tinggi dari harga beli aktiva bersangkutan.
C.
PENURUNAN NILAI AKTIVA TAK BERWUJUD
1. Penurunan nilai aktiva tak berwujud dengan
masa manfaat terbatas.
Aktiva yang dimiliki dan digunakan
oleh perusahaan akan dianggap menurun nilainya apabila kejadian dan perubahan
situasi menunjukkan bahwa jumlah tercatat atau nilai buku aktiva tidak dapat
dipulihkan.
2. Penurunan nilai aktiva tak berwujud dengan
umur tidak terbatas selain goodwill.
Pengujian penurunan nilai untuk
aktiva dengan umur tak terbatas selain goodwill ini adalah pengujian nilai
wajar (fair value test)
3. Penurunan nilai goodwill.
Ada dua tahap, pertama,
perusahaan harus membandingkan nilai wajar unit yang dilaporkan terhadap jumlah
tercatat, termasuk goodwill. Kedua, menetapkan nilai wajar goodwill dan
membandingkannya dengan jumlah tercatat.
D.
BIAYA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
1. Mengidentifikasi aktivitas penelitian dan
pengembangan.
Perlu ditekankan bahwa aktivitas
penelitian dan pengembangan tidak termasuk perubahan rutin atau periodik atas
produk yang ada, lini produksi, proses manufaktur, dan operasi yang sedang
berlangsung lainya walaupun hal-hal tersebut dapat dianggap sebagai
pengembangan.
2. Akuntansi untuk aktivitas penelitian dan
pengembangan.
Biaya yang berkaitan dengan
aktivitas R&D dan perlakuan akuntansi terhadap biaya tersebut adalah
sebagai berikut:
- Bahan, peralatan dan fasilitas.
- Personil.
- Aktiva tak berwujud yang dibeli.
- Jasa kontrak.
- Biaya tak langsung
3.
Biaya-biaya lain yang serupa dengan biaya R&D
- Biaya start-up
- Kerugian operasi awal
- Biaya iklan
- Biaya perangkat lunak komputer
E.
PENYAJIAN POS-POS TAK BERWUJUD DAN POS-POS YANG BERHUBUNGAN
1.
Penyajian aktiva tak berwujud
Pada neraca, perusahaan harus melaporkan semua aktiva tak berwujudnya selain
goodwill sebagai pos terpisah.
2.
Penyajian biaya penelitian dan pengembangan (R&D).
Praktik akuntansi yang dapat diterima menyatakan bahwa perusahaan harus
mengungkapkan dalam laporan keuangan (biasanya dalam bentuk catatan) mengenai
total biaya R&D yang dibeban kan ke beban setiap periode dimana laporan
laba rugi disajikan
REFERENSI:
Donald E. Kieso, Jerry J, Weygandt, Terry D. Warfield. 2008. Akuntansi Intermediate. Edisi 12. Jakarta: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar