• AKTIVA TAK BERWUJUD

    Oleh: Toni Nurhadianto
    MATAKULIAH: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II
    “AKTIVA TAK BERWUJUD"

    A.    MASALAH AKTIVA TAK BERWUJUD

    1.      Karakteristik

    Aktiva tak berwujud memiliki dua karakteristik:
    a.  Kurang memiliki eksistensi fisik. Tidak seperti aktiva berwujud seperti properti, pabrik, dan peralatan, aktiva tak berwujud memperoleh nilai dari hak dan keistimewaan atau privilege yang diberikan kepada perusahaan yang menggunakannya.

    b.  Bukan merupakan instrumen keuangan. Aktiva seperti deposito bank, piutang usaha, dan investasi jangka panjang dalam obligasi serta saham tidak memiliki substansi fisik, tetapi tidak diklasifikasikan sebagai aktiva tak berwujud. Aktiva ini merupakan instrumen keuangan dan menghasilkan nilainya dari hak (klaim) untuk menerima kas atau ekuivalen kas dimasa depan. 

    2.   Penilaian 

    a.   Aktiva tak berwujud yang dibeli 
         Aktiva tak berwujud yang dibeli dari pihak lain dicatat pada biaya. Biaya ini termasuk semua biaya akuisisi dan pengeluaran yang diperlukan untuk membuat aktiva tak berwujud tersebut siap digunakan sebagaimana dimaksudkan.

    b.  Aktiva tak berwujud yang dibuat secara internal. 
         Di bebankan ketika terjadi, maka hanya biaya internal yang dikapitalisasi yang merupakan biaya langsung yang dikeluarkan dalam memperoleh aktiva tak berwujud, seperti biaya hukum. 


    3.   Amortisasi aktiva tak berwujud

    a.   Aktiva tak berwujud yang mempunyai umur manfaat terbatas.
        Umur manfaat ini harus mencerminkan periode-periode dimana aktiva-aktiva ini berkontribusi pada arus kas. Walt Disney mempertimbangkan faktor-faktor dibawah ini untuk menentukan umur manfaat:
    • Perkiraan penggunaan aktiva ini oleh perusahaan.
    • Perkiraan umur manfaat aktiva yang lain atau kelompok aktiva yang lain yang terkait dengan umur manfaat aktiva tak berwujud itu (misal hal lease atas tanah studio).
    • Persyaratan hukum, undang-undang, atau kontrak yang dapat memperbaharui atau memperpanjang umur hukum atau umur kontrak aktiva tersebut tanpa biaya besar.
    • Dampak dari keusangan, permintaan, persaingan, dan faktor-faktor ekonomi yang lain.
    • Tingkat beban pemeliharaan yang diperlukan untuk mendapatkan arus kas yang diharapkan dari aktiva tersebut.
    b.   Aktiva tak berwujud dengan umur manfaat yang tak terbatas

          Jika tidak ada faktor hukum, perundangan, kontrak, persaingan, atau faktor-faktor lain yang membatasi umur manfaat dari sebuah aktiva tak berwujud, maka umur manfaatnya tidak terbatas. Tidak terbatas berarti bahwa tidak ada batas yang dapat diperkirakan dalam periode waktu dimana aktiva tersebut dapat memberikan arus kas. Aktiva dengan umur manfaat yang tak terbatas tidak diamortisasi.

    B.  JENIS-JENIS AKTIVA TAK BERWUJUD 
     
    1.  Aktiva tak berwujud yang terkait dengan pemasaran.
         Aktiva tak berwujud yang berkaitan dengan pemasaran terutama digunakan dalam pemasaran atau promosi produk atau jasa. Contoh, merek dagang atau nama dagang, susunan dewan redaksi di surat kabar, nama domain internet, dan perjanjian non persaingan.

    2.  Aktiva tak berwujud yang terkait dengan pelanggan.
        Dihasilkan dari interaksi dengan pihak luar. Contoh, daftar pelanggan, catatan pesanan atau catatan produksi, dan hubungan dengan pelanggan terkait kontrak maupun yang tidak.

    3.  Aktiva tak berwujud yang berhubungan dengan seni.
        Termasuk hak kepemilikan naskah drama, karya sastra, karya musik, gambar-gambar, foto, dan materi video dan audiovisual. Hak cipta melindungi hak kepemilikan ini.

    4.  Aktiva tak berwujud yang berhubungan dengan kontrak.
         Merupakan nilai dari hak yang muncul dari perjanjian kontrak. Contoh, waralaba yaitu perjanjian lisensi, ijin bangun, hak siaran, dan kontrak jasa atau pasokan. Bentuk umum dari aktiva tak berwujud yang berhubungan dengan kontrak adalah waralaba (franchise).

    5.  Aktiva tak berwujud yang berhubungan dengan teknologi.
        Berkaitan dengan inovasi atau kemajuan teknologi. Contoh, teknologi yang dipatenkan dan rahasia dagang. Paten memberikan kepada pemegangnya hak eksklusif untuk menggunakan, membuat dan menjual suatu produk atau proses selama periode 20 tahun tanpa campur tangan atau pelanggaran dari pihak lain.

    6.  Goodwill 

    a.  Pencatatan goodwill.
         Goodwill yang diciptakan secara internal. Goodwill yang dihasilkan secara internal tidak boleh dikapitalisasi dalam akun. Goodwill adalah sisa kelebihan biaya atas nilai wajar aktiva bersih yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi.

    b. Penghapusan goodwill.
        Perusahaan hanya menyesuaikan nilai tercatat ketika goodwill mengalami penurunan nilai.

    c. Goodwill negatif-badwill.
         Sering disebut secara tidak tepat sebagai badwill atau pembelian bersaing, muncul ketika nilai pasar wajar aktiva yang diperoleh lebih tinggi dari harga beli aktiva bersangkutan.

    C.  PENURUNAN NILAI AKTIVA TAK BERWUJUD 

    1.  Penurunan nilai aktiva tak berwujud dengan masa manfaat terbatas.
        Aktiva yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan akan dianggap menurun nilainya apabila kejadian dan perubahan situasi menunjukkan bahwa jumlah tercatat atau nilai buku aktiva tidak dapat dipulihkan.

    2.  Penurunan nilai aktiva tak berwujud dengan umur tidak terbatas selain goodwill.
        Pengujian penurunan nilai untuk aktiva dengan umur tak terbatas selain goodwill ini adalah pengujian nilai wajar (fair value test

    3.  Penurunan nilai goodwill.
        Ada dua tahap, pertama, perusahaan harus membandingkan nilai wajar unit yang dilaporkan terhadap jumlah tercatat, termasuk goodwill. Kedua, menetapkan nilai wajar goodwill dan membandingkannya dengan jumlah tercatat.

    D.  BIAYA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 
     
    1.  Mengidentifikasi aktivitas penelitian dan pengembangan.
        Perlu ditekankan bahwa aktivitas penelitian dan pengembangan tidak termasuk perubahan rutin atau periodik atas produk yang ada, lini produksi, proses manufaktur, dan operasi yang sedang berlangsung lainya walaupun hal-hal tersebut dapat dianggap sebagai pengembangan.

    2.  Akuntansi untuk aktivitas penelitian dan pengembangan.
        Biaya yang berkaitan dengan aktivitas R&D dan perlakuan akuntansi terhadap biaya tersebut adalah sebagai berikut:
    • Bahan, peralatan dan fasilitas.
    • Personil.
    • Aktiva tak berwujud yang dibeli.
    • Jasa kontrak.
    • Biaya tak langsung 
    3.  Biaya-biaya lain yang serupa dengan biaya R&D
    • Biaya start-up
    • Kerugian operasi awal
    • Biaya iklan 
    • Biaya perangkat lunak komputer 

    E.  PENYAJIAN POS-POS TAK BERWUJUD DAN POS-POS YANG BERHUBUNGAN 

    1.  Penyajian aktiva tak berwujud 
         Pada neraca, perusahaan harus melaporkan semua aktiva tak berwujudnya selain goodwill sebagai pos terpisah.

    2.  Penyajian biaya penelitian dan pengembangan (R&D).
         Praktik akuntansi yang dapat diterima menyatakan bahwa perusahaan harus mengungkapkan dalam laporan keuangan (biasanya dalam bentuk catatan) mengenai total biaya R&D yang dibeban kan ke beban setiap periode dimana laporan laba rugi disajikan   

    REFERENSI: 
    Donald E. Kieso, Jerry J, Weygandt, Terry D. Warfield. 2008. Akuntansi Intermediate. Edisi 12. Jakarta: Erlangga
  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Flickr Widget

Random Posts

Recent Posts

Facebook

Recent

Comments

Blogroll

About

Cari Blog Ini

Facebook

Business

About Me

Foto Saya
Bandar Lampung, Lampung, Indonesia

Pengikut

Powered By Blogger

BTemplates.com

Random Posts

Advertising

Facebook

Popular Posts