Indonesia memiliki lebih dari 230 juta warga, tetapi pendidikan masih
menjadi hal mewah bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, setiap tahunnya 1,8
juta remaja tidak mampu melanjutkan pendidikan mereka karena masalah biaya dan
hanya 26% dari mereka yang berhasil lulus dan mampu meneruskan pendidikan yang
lebih tinggi. Situasi pendidikan yang tidak memadai menyebabkan munculnya permasalahan
sosial seperti tidak tersedianya sumber daya manusia berkualitas untuk
mendukung peningkatan ekonomi dan rendahnya daya saing Indonesia di Era Globalisasi.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terpuruknya pendidikan di Indonesia
yakni rendahnya sarana fisik, rendahnya kualitas guru, rendahnya pemerataan
kesempatan pendidikan serta anak didik yang rendah dan biaya pendidikan tinggi.
Sebagai salah satu dari anak pelosok negeri saya sangat merasakan
bagaimana berada dikeadaan yang kurang menguntungkan, jauh dari sarana
pendidikan, lingkungan yang kurang cerdas, jumlah pendidik terbatas dan
kualitas yang rendah, kurangnya informasi, sulitnya akses jalan menuju sekolah, desa yang
lambat akan pembangunan, tiadanya penerangan listrik sampai belajar pun kami menggunakan penerangan
lampu kaleng, satu hal lagi bahwa kami memandang biaya pendidikan sangatlah
tinggi, yang membuat para orang tua takut menyekolahkan anaknya dan menyorot
bahwa pendidikan hanyalah untuk orang-orang mapan finansial. Keadaan seperti inilah yang menjadi alasan dari kebanyakan teman dan saudara yang berada di daerah tempat
tinggal saya
atau bahkan di daerah lainnya memutuskan untuk putus
sekolah dan
lebih memililih
bekerja sebagai buruh tani demi membantu kedua orangtua mereka mencukupi kebutuhan
hidup. Sungguh ironis memang, ditahun 2015 ini, dimana kemerdekaan sudah
dicapai sejak 70 tahun yang lalu, tujuan negara untuk mencerdaskan kehidupan
Bangsa sudah di tetapkan di dalam pembukaan UUD dan jaminan bagi setiap orang
untuk memperoleh pendidikan pun sudah tercantum dan diatur dalam butir UUD,
namun masih saja banyak anak Indonesia putus sekolah bahkan tidak pernah
mengenyam pendidikan, mereka harus mengubur dalam cita-cita serta angan mereka.
Disisilain banyak orang yang berpendidikan tinggi di luar sana yang telah
menghasilkan banyak karya dan memperoleh berbagai penghargaan, namun belum
tersentuh hatinya untuk melihat lebih jauh bagai mana kondisi anak-anak pelosok
indonesia yang belum mentas dari miskin pendidikan.
Apakah keadaan seperti ini akan terus dibiarkan….? Menurut saya pemerintah tidak dapat
bekerja sendirian dalam mengentaskan masalah pendidikan. Indonesia memerlukan
kerja sama dari berbagai lapisan masyarakat agar dapat memenuhi potensinya
menjawab tantangan global. Hal di atas merupakan sebagian kecil dari
permasalahan pendidikan di Indonesia, siapa lagi yang akan merubah negeri ini
kalau bukan dari kita semua. Oleh karena itu inilah saatnya bagi pemuda
Indonesia yang memiliki jiwa kepedulian dan semangat yang tinggi disertai
dengan cinta akan negeri, untuk segera beraksi membantu mencapai tujuan mulia
yakni mencerdaskan generasi di pelosok negeri.
Berdasarkan pengalaman serta penyandang pendidikan yang kurang, saya
sangat berharap terealisasinya pemerataan pendidikan di Indonesia yang tak
hanya fokus pada pendidikan di kota-kota besar namun peduli pula dengan nasib
anak-anak pelosok
negeri serta menghilangkan statement bahwa pendidikan bukan hanya diberikan bagi kalangan elit
namun orang pedalaman pun pantas mendapatkan pendidikan yang baik, mencerdaskan
anak bangsa serta dapat membangun dan mengembangkan kekayaan alam sehingga
dapat meningkatkan perekonomian daerah
asal. Tak hanya pendidikan formal namun pendidikan informal pun sangat
dibutuhkan sebagai pemacu semangat meraih mimpi serta masa depan mereka, adanya
wadah bagi gerakan pemuda yang memiliki segudang semangat berbagi ilmu dan
pengalaman untuk menolong impian anak bangsa.
Jika Kamu Terpilih Inspirasi Apa yang akan Kamu Bagikan?
Berbicara mengenai pendidikan tak bisa
lepas dari membicarakan anak muda, masa depan, serta kerja sama membangun
masa depan, anak-anak
merupakan target jangka panjang sebuah
negara apabila kita hendak membicarakan perkembangan dan kemajuan, anak-anaklah yang akan
menjadi generasi terbaik penerus negeri ini.
Jika terpilih menjadi salah satu dari ribuan inspirator pendidikan terbaik Indonesia dan menjadi salah satu perwakilan negeri ini untuk menebar mimpi, asa serta cita-cita bagi
anak-anak yang kurang beruntung, hal ini akan menjadi motivasi terbaik bagi
saya pribadi untuk bekerjasama dengan pemerintah menjalankan serta membangun
pendidikan Indoensia menjadi lebih baik.
Saya akan menjadi problem
solving mengenai pemerataan pendidikan dan berkontribusi mengenalkan serta memberikan inspirasi
berupa
impian kepada anak-anak Indonesia, impian yang sebelumnya mungkin belum pernah mereka impikan atau belum berani mereka impikan. Disini Saya sebagai orang yang memiliki banyak mimpi, merasakan bahwa impian merupakan hal yang sangat penting dalam hidup.
Impian bisa menjadi penuntun arah yang jelas dalam menjalani kehidupan. Hal tersebutlah yang ingin saya tanamkan kepada anak-anak di seluruh
Indonesia, khususnya mereka yang tinggal di daerah terpencil, dengan segala
keterbatasan yang ada. Saya ingin mereka yakin dan percaya, bahwa bukan hanya
anak-anak yang tinggal di kota dengan lengkapnya fasilitas yang bisa bermimpi, namun mereka juga bisa memiliki kesempatan yang sama besar untuk bermimpi dan mewujudkan
mimpi-mimpinya.
Saya selalu yakin, negara yang dipenuhi dengan anak bangsa yang memiliki jutaan impian dan
didukung dengan ilmu pengetahuan yang luas, akan memberikan dampak positif bagi
negara itu sendiri. Oleh karena itu, turut berpartisipasi dalam suatu
proses belajar mengajar, dengan tujuan mencerdaskan dan membantu anak-anak bangsa
meraih impian mereka, merupakan salah satu bentuk nyata pengabdian kepada tanah
air. Saya pemuda Indonesia
mengabdikan diri saya dengan sepenuhnya dan ketulusan hati untuk menolong
negara ini dengan membangkitkan semangat pendidikan bagi anak-anak pelosok
negeri sebagai wujud terimakasih saya karena telah menjadi warga Indonesia yang
cinta tanah air.
Ceritakan Singkat tentang Pengalaman Anda Mengunjungi Berbagai Daerah di Indonesia:
Indonesia
adalah negara kesatuan yang penuh dengan keragaman. memiliki 34 provinsi dan merupakan negara
kepulauan terbesar di dunia yang memiliki kurang lebih 13.000 pulau di
dalamnya. Terdiri
atas beraneka ragam budaya, bahasa, ras, suku bangsa, agama, kepercayaan serta keindahan dan ke khasan daerah masing-masing.
Namun Indonesia mampu mepersatukan beragai keragaman itu sesuai dengan semboyan
bangsa Indonesia "Bhineka Tunggal Ika", yang berarti berbeda-beda
tetapi tetap satu jua. Sebagai negara yang berlimpah akan budaya serta keanekaragaman
daerah, rasanya kurang afdol jika saya sebagai warga Indonesia tidak
menginjakkan kaki di cantiknya daerah Indonesia.
Meskipin sebagaian kecil dari
banyaknya daerah di Indonesia yang baru saya kunjungi namun impian dan motivasi
untuk mengelilingi indonesia sangatlah besar, membuat saya selalu optimis bahwa
Indonesia adalah sebagaian dari jiwa saya. Sebagaian kecil daerah yang pernah
saya kunjungi yaitu Pulau Sumatera Lampung, Pulau Jawa meliputi Daerah Istimewa
Yogyakarta, Solo, Magelang, Klaten, Boyolali, Wonosobo, Purwokerto, serta Depok dan Bogor.
Senang
rasanya setiap langkah meninggalkan jejak, setiap perjalanan tak hanya
mengharap keindahan namun dapat memberikan sesuatu hal kecil untuk negeri
ini, memberi tak semata-mata dalam bentuk materi namun hal lainpun bisa. “Sebaik-baik
manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain” hal ini lah yang selalu diajarkan oleh kedua orang tua saya dan selalu saya junjung tinggi dalam kehidupan, dari beberapa daerah yang saya kunjungi, daerah yang sangat
berkesan dan meninggalkan pengalaman berharga ketika berkunjung ke Pulau
Jawa yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta di
desa Ngawen Sleman, mengenal
lebih jauh mengenai budaya dan mendekatkan diri kepada masyarakat, dimana warga desa mayoritas berprofesi sebagai
pengrajin kuningan, dikegiatan ini saya beserta kelompok berusaha mengembangkan
desa tersebut, yang jadi persoalan adalah pola pikir masyarakat yang kurang
kreatif dan inovatif dalam pembuatan produk yang mereka hasilkan, sebagai problem solving kami berinisiatif mengadakan studi banding ke pengrajin pusat kota dimana produk-produk
yang siap di jual ke pasaran dengan kreatifitas serta inovasi produk yang
bernilai tinggi, mengadakan workshop
serta pelatihan dengan harapan dapat mengubah pola pikir masyarakat dan menjadikan
pengrajin lebih kreatif dan inovatif. Selain itu kami pula membuatkan media website dan pamflet sebagai media
pemasaran produk, menjajakkan produk mereka pada event jogja serta membuat jaringan pada calon konsumen. Tak hanya
itu kami pula memberikan inspirasi dan pengajaran pada anak-anak penduduk
setempat berupa pendidikan moral, etika, agama serta memberikan semangat
bermimpi dan mewujudkan mimpi.
By: Toni Nurhadianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar