• ASET TETAP, PEROLEHAN DAN DEPRESIASI


    Oleh: Toni Nurhadianto
     
    MATAKULIAH: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II
    “ASET TETAP, PEROLEHAN DAN DEPRESIASI”

    A.    ASET TETAP DAN PEROLEHAN

    Properti, pabrik, dan peralatan meliputi tanah, struktur bangunan (kantor, pabrik, gedung), dan peralatan (mesin, perabotan, perkakas). Karakteristik utama dari properti, pabrik, dan peralatan adalah:
    • Aktiva tersebut diperoleh untuk digunakan dalam operasi dan bukan untuk dijual kembali. 
    • Aktiva tersebut bersifat jangka panjang dan merupakan subjek penyusutan. 
    • Aktiva tersebut memiliki substansi fisik.
    Kebanyakan perusahaan menggunakan biaya historis sebagai dasar untuk menilai properti, pabrik, dan peralatan. Biaya historis diukur oleh kas atau harga ekuivalen kas untuk memperoleh aktiva dan membawanya ke lokasi serta kondisi yang diperlukan untuk tujuan penggunaan. 

    1.      Biaya Tanah
    Semua pengeluaran untuk mendapatkan tanah dan membuatnya siap digunakan dianggap sebagai bagian dari biaya tanah. Secara umum tanah adalah bagian dari properti, pabrik, dan peralatan. Namun, jika tujuan utama dari perolehan dan pemilikan tanah adalah spikulatif, maka tanah lebih tepat diklasifikasikan sebagai investasi.

    2.      Biaya Bangunan
    Biaya ini harus melibatkan semua pengeluaran yang berhubungan langsung dengan akuisisi atau kontruksinya, biaya ini meliputi: 
    • Biaya bahan, tenaga kerja, dan overhead yang terjadi selama kontruksi. 
    • Honor profesional serta ijin mendirikan bangunan.
    3.      Biaya Peralatan
    Peralatan dalam akuntansi meliputi peralatan pengiriman, peralatan kantor, mesin-mesin, perabotan dan perkakas, perlengkapan tetap, peralatan pabrik, dan aktiva tetap sejenisnya. Biaya ini mencakup semua pengeluaran yang terjadi dalam memperoleh peralatan dan mempersiapkannya hingga siap pakai.

    4.      Aktiva yang Dibuat Sendiri
    Biasanya perusahaan membuat sendiri aktivanya. Perusahaan harus mealokasikan biaya dan beban untuk mendapatkan biaya aktiva yang dibuat sendiri. Perusahaan dapat menelusuri biaya-biaya ini secara langsung ke pekerjaan dan pesanan bahan yang berhubungan dengan pembuatan aktiva tetap.

    5.      Biaya Bunga Selama Kontruksi
    Akuntansi yang tepat untuk biaya bunga telah lama menjadi kontroversi. Tiga pendekatan telah diusulkan untuk memperlakukan bunga yang muncul dalam pembiayaan kontruksi properti, pabrik, dan peralatan:
    • Tidak mengkapitalisasi beban bunga selama periode kontruksi.
    •  Membebankan ke kontruksi atas semua biaya yang digunakan, baik yang dapat diidentifikasi maupun yang tidak. 
    • Hanya mengkapitalisasi biaya bunga aktual yang terjadi selama kontruksi.
    Tiga pendekatan umum yang harus dipertimbangkan:
    • Aktiva yang memenuhi kualifikasi 
    • Periode kapitalisasi 
    • Jumlah yang dikapitalisasi
    6.      Observasi
    Persyaratan kapitalisasi bunga, meski telah diberlakukan secara meluas diseluruh dunia sekarang, masih diperdebatkan. Dari sudut pandang konseptual, banyak yang meyakini bahwa karena alasan-alasan yang telah disebutkan sebelumnya, perusahaan seharusnya tidak mengkapitalisasi biaya bunga atau seluruh biaya bunga, aktual maupun tertangguh.

    B.     DEPRESIASI (PENYUSUTAN METODE ALOKASI BIAYA)

    Penyusutan didefinisikan sebagai proses akuntansi dalam mengalokasikan biaya aktiva berwujud ke beban dengan cara yang sistematis dan rasional selama periode yang di harapkan mendapat manfaat dari pengguna aktiva tersebut. Penyusutan paling sering digunakan untuk menunjukkan bahwa aktiva tetap berwujud telah menurun nilainya. Apabila sumberdaya alam yang terlibat seperti kayu, batu, minyak, dan batu bara maka istilah yang digunakan adalah deplesi sedangkan ketika aktiva tidak berwujud seperti paten atau goodwill telah habis masa berlakunya maka disebut amortisasi.
    Dasar yang ditetapkan untuk penyusutan merupakan fungsi dari dua factor yaitu biaya awal dan nilai sisa. Dimana nilai sisa merupakan estimasi jumlah yang akan diterima pada saat aktiva terjual atau tertarik dari penggunaannya. Aktiva ditarik dari pengguna karena dua alas an yaitu faktor-faktor fisik dan faktor-faktor ekonomi. Dimana faktor-faktor fisik adalah keausan, dekompisisi, dan kerusakan yang membuat aktiva tersebut sulit untuk bekerja tanpa batas. Faktor-faktor fisik ini menetapkan batas luar untuk umur pelayanan aktiva. Sedangkan faktor-faktor ekonomi atau fungsional dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu ketidaklayakan, penggantian dan keusangan.

    Metode Penyusutan:
    1.      Metode aktivitas
    Disebut pendekatan beban variabel atau pendekatan unit produksi, mengasumsikan bahwa penyusutan adalah fungsi dari penggunaan atau produktivitas dan bukan dari berlalunya waktu.

    2.      Metode garis lurus
    Mempertimbangkan penyusutan sebagai fungsi dari waktu, bukan fungsi dari penggunaan. Metode ini telah digunakan secara luas dalam praktek karena kemudahannya. Prosedur garis lurus secara konseptual sering kali juga merupakan prosedur penyusutan yang paling sesuai.

    3.      Metode beban menurun
    Menyediakan biaya penyusutan yang lebih tinggi dari tahun-tahun awal dan beban yang lebih rendah pada periode mendatang. Secara umum satu dari dua metode beban menurun digunakan metode angka tahun atau metode saldo menurun. Dimana metode jumlah angka tahun menghasilkan beban penyusutan yang menurun berdasarkan pecahan yang menurun dari biaya yang dapat disusutkan. Perusahaan menggunakan berbagai kelipatan dalam praktik, seperti dua kali tariff garis lurus.

    4.      Metode penyusutan khusus
    Kadang-kadang perusahaan menggunakan penyusutan khusus. Karena aktiva yang terlibat memiliki karakteristik yang unik, atau sifat industrinya mengharuskan penerapan metode penyusutan khusus, dua dari metode khusus yaitu: metodemetode kelompok dan gabungan/ komposit dan metode campuran atau kombinasi.
    REFERENSI:
    Donald E. Kieso, Jerry J, Weygandt, Terry D. Warfield. 2008. Akuntansi Intermediate. Edisi 12. Jakarta: Erlangga
  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Flickr Widget

Random Posts

Recent Posts

Facebook

Recent

Comments

Blogroll

About

Cari Blog Ini

Facebook

Business

About Me

Foto Saya
Bandar Lampung, Lampung, Indonesia

Pengikut

Powered By Blogger

BTemplates.com

Random Posts

Advertising

Facebook

Popular Posts