• MODAL SAHAM UTAMA


    AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

    MODAL SAHAM UTAMA

    A.    SAHAM PREFEREN 

    Saham Preferen adalah saham dengan kelas khusus yang memiliki beberapa preferensi atau kelebihan atau fitur yang tidak dimiliki oleh saham biasa. Karakteristik berikut adalah yang paling sering berkaitan dengan penerbitan saham preferen:
    ·         Preferensi atas dividen.
    ·         Preferensi atas aktiva pada saat likuidasi.
    ·         Dapat dikonversi menjadi saham biasa.
    ·         Dapat ditebus pada opsi perseroan.
    ·         Tidak mempunyai hak suara.

    1.      Karakteristik Saham Preferen
    Karakteristik paling umum yang melekat pada saham preferen adalah:
    a.       Saham Preferen Kumulatif
    Saham Preferen Kumulatif dinyatakan bahwa jika perseroan gagal membayar dividen dalam suatu tahun, maka harus dibayarkan dalam tahun berikutnya sebelum laba dapat dibagikan kepada pemegang saham biasa. Jika direktur tidak mengumumkan dividen pada tanggal pembagian dividen yang biasa, maka dividen itu disebut sebagai "passed" (terlewat).

    b.      Saham Preferen Partisipasi
    Pemegang saham preferen partisipasi membagi rata dengan pemegang saham biasa setiap pembagian laba di luar tingkat yang ditentukan. Jadi, saham preferen 5%, jika berpartisipasi penuh, akan menerima tidak hanya pengembalian 5%, tetapi juga dividen pada tingkat yang sama seperti yang dibayarkan kepada pemegang saham biasa jika jumlah yang melebihi 5% dari nilai pari atau nilai ditetapkan dibayarkan kepada pemegang saham biasa.

    c.       Saham Preferen Konvertibel
    Saham preferen konvertibel mengizinkan pemegang saham, menurut opsinya, menukar saham preferen menjadi saham biasa pada rasio yang telah ditentukan sebelumnya. Pemegang saham preferen konvertibel tidak hanya menikmati klaim preferen atas dividen tetapi juga memiliki opsi konversi ke pemegang saham biasa dengan partisipasi tak terbatas atas laba.

    d.      Saham Preferen yang dapat Ditarik
    Saham preferen yang dapat ditarik mengizinkan perusahaan penerbit saham untuk menarik atau menebus, pada opsinya, saham preferen yang beredar pada tanggal tertentu di masa depan dan pada harga yang ditentukan.

    e.       Saham Preferen yang dapat Ditebus
    Baru-baru ini, semakin banyak terbitan saham preferen yang mempunyai karakter yang membuat sekuritas itu bersifat seperti hutang (mempunyai kewajiban hukum untuk membayar) dan bukan seperti instrumen ekuitas. 

    2.      Akuntansi dan Pelaporan Saham Preferen
    Akuntansi saham referen pada saat penerbitannya sama dengan akuntansi saham biasa. Perusahaan mengalokasikan proceeds antara nilai pari saham preferen dan tambahan modal disetor.

    B.     KEBIJAKAN DIVIDEN

    Sangat sedikit perusahaan yang membayar dividen dalam jumlah yang sama dengan laba ditahan yang tersedia secara legal. Alasan utamanya adalah sebagai berikut:
    ·         Persetujuan (kontrak obligasi) dengan kreditor tertentu untuk menahan semua atau sebagian laba, dalam bentuk aktiva, guna membentuk proteksi tambahan terhadap kemungkinan kerugian.
    ·        Beberapa hukum perseroan negara bagian mensyaratkan bahwa laba yang ekuivalen dengan biaya saham treasuri yang dibeli dilarang untuk diumumkan sebagai dividen.
    ·    Keinginan untuk menahan aktiva yang tidak dibayarkan sebagai dividen guna membiayai pertumbuhan atau ekspansi.
    ·        Keinginan untuk memperlancar pembayaran dividen dari tahun ke tahun dengan mengakumulasi laba dalam tahun-tahun yang menghasilkan laba dan menggunakan akumulasi laba itu sebagai dasar untuk membayar dividen dalam tahun-tahun yang buruk.
    ·     Keinginan untuk membentuk pelindung atau penyangga terhadap kemungkinan kerugian atau kesalahan dalam kalkulasi laba.

    1.      Kondisi Keuangan dan Pembagian Dividen
    Manajemen bisnis yang baik membutuhkan perhatian yang lebih besar daripada legalitas pembagian dividen pertimbangan ini harus diberikan dalam kondisi ekonomi tertentu, terutama likuiditas. SEC telah menganjurkan perusahaan untuk mengungkapkan kebijakan dividennya pada laporan tahunannya. Mereka yang:
    ·         Memiliki laba tetapi tidak membayarkan dividen.
    ·         Tidak berharap membayar dividen pada masa depan dianjurkan untuk melaporkan informasi ini.

    2.      Jenis-jenis Dividen
    a.       Diveden Tunai
    b.      Dividen Properti
    c.       Dividen Likuidasi
    d.      Dividen Saham

    3.      Pemecahan Saham
    Manajemen dari banyak perusahaan merasa yakin bahwa untuk menjalin hubungan masyarakat yang lebih baik, kepemilikan yang lebih luas sangat diperlukan. Karena itu, mereka ingin memiliki harga pasar yang cukup rendah sehingga berada dalam batas kemampuan mayoritas calon investor. Untuk mengurangi nilai pasar saham, cara yang biasa dipakai adalah melakukan pemecahan saham (stock split)
    Perbedaan Pemecahan Saham dan Dividen Saham: Dari sudut pandang legalitas, pemecahan saham berbeda dengan dividen saham, karena pemecahan saham menghasilkan kenaikan jumlah saham yang beredar dan penurunan nilai pari atau nilai ditetapkan per saham. Sementara dividen saham, meskipun menghasilkan kenaikan jumlah saham yang beredar, namun tidak mengurangi nilai pari; jadi dividen itu menambah total nilai pari saham yang beredar.

    4.      Pengungkapan Pembatasan atas Laba Ditahan
    Dalam banyak perusahaan terdapat pembatasan atas laba ditahan atau dividen, tetapi tidak ada ayat jurnal formal yang dibuat. Pembatasan seperti itu paling baik diungkapkan dengan dengan catatan. 

    C.    PENYAJIAN DAN ANALISIS EKUITAS PEMEGANG SAHAM

    1.      Penyajian
    a.       Neraca
    Menunjukkan bagaimana ekuitas pemegang saham disajikan.
    b.      Laporan Ekuitas Pemegang Saham
    Laporan ekuitas pemegang saham biasanya disajikan dalam format dasar sebagai berikut:
    ·         Saldo pada awal periode
    ·         Penambahan
    ·         Pengurangan
    ·         Saldo pada akhir periode

    2.      Analisis
    a.       Tingkat Pengembalian atas Ekuitas Saham Biasa
    Rasio yang digunakan secara luas yang mengukur profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham biasa adalah tingkat pengembalian atas ekuitas saham biasa (rate of return on common stock equity). Rasio in menunjukkan seberapa banyak dolar laba bersih yang diperoleh dari setiap dolar yang diinvestasi oleh pemiliknya. Pengembalian atas ekuitas (ROE) juga menolong para investor dalam menilai kelayakan saham ketika pasar pada umumnya tidak dalam kondisi baik. 

    b.      Rasio Pembayaran
    Ukuran profitabilitas lainnya adalah rasio pembayaran (payout ratio), yang merupakan rasio dividen tunai terhadap laba bersih. Jika saham preferen sedang beredar, maka rasio ini dihitung untuk pemegang saham biasa dengan membagi dividen tunai yang dibayarkan kepada pemegang saham biasa dengan laba bersih yang tersedia untuk pemegang saham biasa. 

    c.       Nilai Buku Persaham
    Sebagian besar dasar yang digunakan untuk mengevaluasi kekayaan bersih di temukan dalam nilai buku atau nilai ekuitas per saham. Nilai buku per saham (book value per share) adalah jumlah setiap saham yang akan diterima jika perusahaan dilikuidasi atas dasar jumlah yang dilaporkan dalam neraca. Akan tetapi, tersebut akan kehilangan banyak relevansinya jika penilaian atas neraca tidak memperkirakan nilai pasar wajar aktiva. Nilai buku per saham (book value per share) dihitung dengan membagi ekuitas pemegang saham biasa dengan saham biasa yang beredar.

    REFERENSI:
    Donald E. Kieso, Jerry J, Weygandt, Terry D. Warfield. 2008. Akuntansi Intermediate. Edisi 12. Jakarta: Erlangga
  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Flickr Widget

Random Posts

Recent Posts

Facebook

Recent

Comments

Blogroll

About

Cari Blog Ini

Facebook

Business

About Me

Foto Saya
Bandar Lampung, Lampung, Indonesia

Pengikut

Powered By Blogger

BTemplates.com

Random Posts

Advertising

Facebook

Popular Posts